Pengantar pendidikan









Aliran Pendidikan
Aliran pendidikan adalah pemikiran- pemikiran yang membawa pembaharuan 
dalam dunia pendidikan pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi 
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan 
pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, 
danemikian seterusnya agar diskusi
berkepanjangan itu dapat dipahami perlu aspek 
dari aliran-aliran itu yang harus dipahami oleh karna itu setiap calon tenaga pendidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan.Gagasan dan
pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan 
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu 
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosia budaya dan 
perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu disebut aliran-aliran pendidikan seperti bidang-bidang lainnya, pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-
pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikiran-
pemikiran berikutnya, dank arena dialog tersebut akan muncul lagi pemikiran-
pemikiran yang baru da demikian seterusnya,Padasetiap aliran pendidikan 
memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang perkembangan manusia, hal 
ini berdasarkan atas faktor-faktor domonan yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara saru daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran-pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karenanya banyak teori yang dikemukakan pada pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan.

B. Macam-Macam Aliran –Aliran Klasik Dalam Pendidikan
Pemahaman tentang pemikiran klasik ada beberapa pendapat yang berbeda 
mulai dari yang optimis hingga pesimis. Untuk menghindari penafsiran yang 
berbeda-beda tersebut, maka berikut ini akan dibahas tentang pemikiran yang 
termasuk pemikiran klasik (Empirisme, nativisme, naturalism dan konvergensi).

1. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya yaitu Empiri yang artinya 
pengalaman. Pemikiran ini dipelopori oleh John Locke(1632-1704), filsuf 
kebangsaan inggris, yang terkenal dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja 
berlapis lilin yang belum ada tulisan diatasnya. Dengan kata lain, sesorang 
dilahirkan seperti kertas kosong yang belum ditulis, maka dari itu pendidikanlah 
yang akan dituliskannya, perkembangan seseorang tergantung Sembilanpuluh 
Sembilan persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-pengalaman 
yang diperoleh dalam kehidupannya.

2. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari bahasa latin, yaitu, asal katanya nativesartinya terlahir. 
Pemikiran ini dipelopori oleh sckophenhauer seorang filsuf berasal dari jerman 
yang hidup pada 1788-1880. Berpendapat “pendidikan ialah membiarkan seseorang 
bertumbuh berdasrkan pembawaannya.” Seseorang akan berkembang berdasarkan 
apa yang dibawannya dari lahir. Hasil akhir dari pertumbuhan dan perkembangan 
serta pendidikan manusia atau seseorang di tentukan oleh pembawaan dari lahir, 
dan pembawaan itu ada yang baik dan adapula yang buruk. Maka dari itu manusia 
akan berkembang dengan pembawaan baik atau pembawaan yang buruk, yang di 
bawanya sejak lahir.

3. Aliran Naturalisme
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai 
keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafaat dengan 
bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dilihat oleh manusia, sampai 
kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang 
diungkapkan pada kami oleh sains alam istilah naturalisme sebaliknya dari istilah 
supernaturalisme yang mengandung pandangan dua listik terdapat alam adanya kekuatan yang ada (wujud) diatas atau diluar alam (Harold H. Titus e.al. 1984).

4. Aliran Konvergensi
Aliran ini dikemukakan oleh williamstern ( 1871-1939), seorang ahli 
pendidikan bangsa jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan didunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran 
ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan 
maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranaan penting. Kemampuan 
yang dibawa pada waktu lahir akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan bakat.Sebaliknya lingkungan yang baik 
tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang dalam 
dirinya tidak terdapat
kemampuannya. Sebagai contoh hakikat kemampuan anak 
manusia berbahasa dengan kata-kata hasil dari konferhensi, stern berpendapat, hasil 
pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, di ibaratkan ada dua 
garis yang menuju ke satu titik pertemuan sebagai berikut :
• Pembawaan
• Lingkungan 
• Hasil pendidikan


C. Pengaruh Pemikiran Klasik Tentang Pendidikan Terhadap 
Penyelenggaran Pendidikan Di Indonesia
Pemikiran klasik mulai terkenal atau di kenal diindonesia karena melalui upaya 
pendidikan, awalnya yaitu sejak persekolahan yang di kuasai oleh belanda atau 
orang berkulit putih, dan kemudian disusul oleh bangsa indonesia yang belajar ke 
negri kincir angin yaitu belanda waktu itu pada masa penjajahan,telah bangsa 
indonesia merdeka, gagasan yang berada dalam pemikiran pendidikan itu kemudian 
masuk ke indonesia. Sebelum masa tersebut, pendidikan bangsa indonesia termasuk 
keluarga serta masyarakat (kelompok belajar padepokan, lembaga keagamaan/ 
pesantren danlain sebagainya). 
Meski dalam hal tertentu akan tetapi sangatlah diutamakan bakat sera potensi 
dari anak (contohnya pada bidang kesenian, keterampilan danlain sebagainya,) akan 
tetapi upaya penciptaan lingkungan serta pengembangan bakat tersebut di usahakan 
secara optimal, meskipun pandangan epirisme dan nativisme tidak sepenuhnya 
ditolak, akan tetapi penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan eklektif 
fungsional, diterima dengan sesuai kebutuhan akan tetapi ditempatkan pada latar 
pandangan yang konvergensi.

D. Grakan Baru Pendidikan Dan Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan Di 
Indonesia
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks agar dapat meningkatkan 
kulitas baik yang bersifat menyeluruh ataupun terhadap komponen tertentu saja,adapun gerakan-gerakan baru baru tersebut terpusat pada perbaikan serta 
peningkatan kualitas kegiatan mengajar pada sekolah. Seperti mengajar alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek, dan lain sebagainya
(suparlan,1984 soejono, 1958). Gerakan-gerakan tersebut telah member 
kontribusi secara
bervariasi atau
bermacam-macam terhadap penyelenggaraan 
belajar disekolah.


Komentar